Posted by : KNPB Konsulat
Friday, August 8, 2014
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPWIT-KNPB)
(Indonesia Central Region Board Of The West Papua National
Committee)
Alamat Jln Raya: Manado–Tondano.www.papuaemergency@yahoo.com/e-mail:meagehiskia@yahoo.com/hp:081242718575
STATEMENT POLITIK
Tuntutan hak Penentuan Nasib sendiri adalah hak setiap
orang, dijamin oleh Hukum internasional sehingga wajib diperjuangkan oleh
rakyat Papua Barat, karena Hak Politik Bangsa Papua, telah dilanggar oleh
Pemerintah Indonesia, dalam pelaksanan Penetuan pendapat Rakyat pada tahun 1969
di Papua Barat, merupakan pelecehan terhadap penghormatan hak asasi manusia di
muka bumi ini.
Kolonialisme
Indonesia yang kini menjadi jembatan bagi kapitalisme global adalah musuh
rakyat dunia yang harus dihapuskan. Pemerintah Indonesia adalah perampok hak politik bangsa Papua,
yaitu hak penentuan nasib sendiri melalui rekayasa Pepera tahun 1969.
Kolonialisme dan kapitalisme (imperialisme) tanpa merasa bersalah telah menjadi
aktor penentu masa depan bangsa Papua. Dari Pepera 1969 hingga paket politisasi
Otonomi Khusus (Plus) 2013, kolonialisme tak henti-hentinya menjadi penentu
masa depan bangsa Papua.
Oleh
karena itu, tuntutan hak penentuan nasib sendiri (The right of
Self-determination) adalah mutlak diperjuangkan. Kita harus menjadi penentu
masa depan kita sendiri, bukan penguasa kolonial, juga buka kapitalisme global.
Bahwa tawaran paket politik kolonial melalui Otsus, Pemekaran, UP4B, dan segala
bentuk rupa adalah kebahagiaan semu. Kita patut membuang ilusi-ilusi kosong
yang dipromosikan kolonial Indonesia dan para kapitalisnya.
Rakyatlah
penentu hidup, karena itu rakyat harus jadi basis dan pelaku perjuangan. Itulah
yang ditakuti musuh kita. Mereka takut bila rakyat bangkit melawan, karenanya
penguasa konial Indonesia melalui TNI/Polri saat ini melakukan penghancuran
basis rakyat dengan segala taktik busuknya seperti bantuan-bantuan, penerimaan
CPNS, Pemekaran, Pilkada, Otsus Plus, UP4B, pembentukan milisi sipil, BMP, LMA,
dan banyak tawaran lainnya. Semua itu dilakukan agar kita lupa perjuangan, kita
lupa diri, lupa bahwa tanah kita sedang dikuasai pendatang, dan lupa bahwa kita
sedang habis dan punah diatas tanah kita.
Maka
Untuk menyikapi agenda perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua
yang semakin meningkat mendapat dukungan international, ini bukti bahwa
international semakin hari semakin sadar atas persoalan West Papua, dimana hak
penentuan nasib sendiri rakyat West Papua belum dilaksanakan secara adil dan
demokrasi berdasarkan prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak
asasi manusia dan Piagam PBB.
Tentu
saja kemajuan politik perjuangan West Papua ini tidak terlepas dari pengorbanan
dan jeripaya yang dilakukan masyarakat West Papua. Kemajuan politik perjuangan
West Papua ini juga menunjukan pengelolaan manajemen perjuangan rakyat West
Papua semakin hari semakin baik.
Agenda
tunggal perjuangan rakyat West Papua adalah “ menuntut International untuk
melindungi, memajukan, dan memenuhi pelaksanaan hak penentuan nasib sendiri
rakyat West Papua”, karena hak ini belum dilaksanakan secara adil dan
demokrasi. Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang ditandatangani pemerintah
Indonesia dan pemerintah Kerajaan Nederland yang disponsori oleh Amerika ini
tidak menjamin pelaksanaan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua secara
adil dan bermatabat.
Perjanjian
ini hanya sebagai legitimasi yang diberikan kepada Indonesia untuk menguasai
wilayah West Papua. Parlemen Nasional West Papua (PNWP) menghimbau kepada
rakyat West Papua untuk menjadikan agenda Hak Penentuan Nasib Sendiri sebagai
agenda bersama untuk didorong dan diperjuangkan ke international.
Posisi
Vanuatu, MSG harus kita dorong untuk terus memaikan peran dalam mendukung dan
memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dalam forum-forum
PBB. Vanuatu sudah menunjukan sikapnya dimana telah mengangkat masalah West
Papua pada Sidang Umum Majelis PBB September 2013. Vanuatu akan memainkan
perannya untuk mempromosikan masalah West Papua di forum-forum international
guna mendapat dukungan. Sikap politik Vanuatu ini telah dilakukan lagi pada
forum dunia Commonwealth Head Of Governments Regional Meeting (CHOGRM) di Colombo,
Sri Lanka. forum CHOGRM beranggotakan 53 negara di dunia. Mereka adalah
Negara-negara bekas jajahan Inggris Raya "Pertemuan akan berlangsung mulai
16 November 2013 untuk dua hari. Dalam pertemuan tersebut masalah HAM Papua
Barat akan dibawah oleh Perdana Menteri Vanuatu.
Parlemen
Nasional West Papua (PNWP) sebagai lembaga representatif politik rakyat West
Papua telah menugaskan Kommitte Nasional Papua Barat (KNPB), sebagai pelaksana
nasional dalam memobilisasi rakyat guna mendukung dan menyampaikan terima kasih
kepada Pemerintah Vanuatu yang dengan setia menolong mengangkat masalah West
Papua di forum-forum internatioanal. Dan agenda Kampanye Papua Merdeka atau
Free West Papua Campaign yang telah diluncurkan di Papua Nugini, pada tanggal 6
November pukul 11.00 sampai 12.30 siang oleh Koordinator diplomat OPM, Tuan.
Benny Wenda di gedung Partners with Melanesian Inc., opposite Pacific
Engineering, Conference Room, Hohola Industrial Center, Port Moresby, PNG.
Pembukaan
Free West Papua Campaign Chapter PNG ini bertujuan untuk memberi Informasi dan
kesadaran kepada warga Papua Nugini tentang perjuangan bangsa Papua untuk bebas
dari penjajahan Indonesia.
Selain
agenda peluncuran itu, anggota Pengacara Internasional untuk West Papua (ILWP)
yang juga pakar hukum Internasional, Jenifer Robinson akan berada di PNG
mulai 27 hingga 29 November untuk bertemu dengan anggota Parlemen PNG, bertemu
dengan para pengungsi West Papua dan pidato umum tentang hak penentuan nasib
sendiri bagi West Papua.
Selain
iven diatas, Ada agenda-agenda penting dalam bulan November, yakni: Peluncuran
inisiatif “Sorong to Samarai” untuk agenda pengibaran Bintang Fajar pada 1
Desember 2013 di PNG, dan mendorong West Papua didaftarkan ke MSG. beberapa Kuliah Umum dan workshop Pertemuan dengan anggota-anggota Parlemen
Nasional PNG untuk bergabung dengan IPWP.
Peresmian
pembukaan kantor kampanye OPM di Port Moresby
Dan
Point-point yang akan di sampaikan saat aksi damai di seluruh tanah papua pada
tanggal 26 November 2013 adalah sebagai berikut:
1.
Mendukung
dan menyampaikan terima kasih kepada Dewan Gereja Pasifik yang telah menyatakan
dukungannya untuk perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua yang
telah dibicarakan pada Koferensi Gereja Sedunia pada 5 November 2013 di Korea
Selatan.
2.
Mendukung
dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Vanuatu yang mengangkat masalah
West Papua (Hak Penentuan Nasib Sendiri rakyat West Papua) pada pertemuan 53
Pemimpin negara-negara persekmakmuran jajahan Inggris Raya pada tanggal 16-17
November 2013 di Srilangka.
3. Mendukung
dan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah PNG yang telah
menerima pemimpin Kemerdekaan International West Papua
Mr. Benny Wenda dan member ijin
pembukaan kantor kampanye OPM di Port Moresby
4
, Kami rakyat Papua Barat Mendesak kepada Pimpinan Negara MSG segera menindak lanjuti Hasil keputuasn KTT
MSG pada tanggal 20 juli 2013 lalu demi hak
penentuan Nasib Sendiri.
5. PBB, Amerika serikat, Belanda dan Indonesia
segera bertanggung jawab atas nasib rakyat Papua Barat, dengan mencabut
Resolusi 2504 dan memberikan kebebasan bagi rakyat Papua Barat
Untuk menetukan nasib sendiri (Self Determination).
6. Kami
Solidaritas Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Papua di Sulawesi utara MENUNTUT Kapada Pemerintah
Swasta/Sipil dan TNI/POLRI yang ada di Tanah Papua Segera Bebaskan Penangkapan
Aktivis KNPB dan Anggota PRD di Suluruh Tanah Papua.
7. Kami
Solidaritas Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Papua Di Sulawesi Utara yang
tergabung dalam KNPB Konsulat Wilayah Indonesia Tengah MENDESAK Kepada Perdana
Mentri Vanuatu dan Lembaga Hukum dan Politik (ILWP dan IPWP) untuk West Papua
segera menyoroti Kepada Pemerintah
Indonesia bahwa Hari ini Rabu tgl 26 Nov 2013 di seluruh Tanah Papua banyak
Aktivis KNPB dan Anggota Parlemen Nasional West Papua (PNWP) dapat di tangkap,
Interogasi, teror, siksa sesuai Data akurat di Website Nasional Indonesia (Metro
TV) dan Website Dll. oleh sebab itu TNI/POLRI Indonesia yang ada di West Papua itu Segera Bertanggungjawab/Bebaskan
Tampa Syarat. Karena Sama saja Indonesia KO!!.. Bukan Negara Demokrasi!!
Demikian pernyatan sikap kami Atas perhatian dan kerja sama yang baik tak lupa kami haturkan berlimpah terima Kasih.
Manado 26 November 2013
Pelaksana;
Komite Nasional Papua Barat Knpb
Konsulat Wilayah Indonesia Tengah
KNPB, IMIPA, AMPTPI, SC,
IPPI, PMKRI, LMND
Menindak
Lanjuti
Parlemen
Nasional West Papua (PNWP)
Buchtar
Tabuni
Ketua