Posted by : KNPB Konsulat
Wednesday, August 6, 2014
Foto: AM |
Teruslah
gelorakan perlawanan dalam gerakan real, sambil terus menggalang persatuan
perlawanan. Kolonialisme diatas bumi Cenderawasih kian membusuk dalam kesadaran
perlawanan rakyat.
Bahwa
setiap resim kolonialisme dan kebijakannya terbukti gagal membangun Papua, dan praktis,
setengah abad lamanya, berhasil melahirkan para kapitalis birokrat lokal Papua
yang bermental budak, korup, dan anti rakyat.
Terbius
dan terpaku dalam kuasa uang dan kedudukan kolonialisme bukanlah ukuran
perubahan. Sebab, praktis hanya memperdaya perangkat kolonialisme, untuk
memperkuat cengkraman kolonial diatas tanah Papua. Ini tidak wajar, dan lagi,
ini sangat memalukan, juga memiluhkan cita-cita Papua yang harus bangkit dan
keluar dari kungkungan kolonialisme dan perangkap kapitalisme, berdiri di ufuk
timur tempat matahari terbit, sebagai sebuah bangsa bermatabat, yang derajatnya
diakui sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Bahwa,
sampah kolonialisme yang kian membusuk dalam kesadaran gerakan perlawanan
rakyat Papua tak boleh -sekali lagi tidak boleh- didaur kembali. Partai-partai
kolonial yang beradu dalam sistem politik kolonial dengan segala ilusi dan
jargon-jargon perubahan sudahlah usang, sudah busuk dan berulat. Orang Papua,
Jangan lagi mengais, apalagi menjilat bangkai kolonial itu.
Lihatlah
Papua dari kepapuaan. Keluarkan mainset kolonial dalam otak itu. Sembuhkan
virus hegemoni kolonial yang kian kronis dalam hati, pikiran, dan perilakumu.
Sadarlah bahwa, perubahan dalam kolonial hanyalah ilusi, dan yakinlah bahwa
perubahan sejati hanya ada ketika kita mengambil alih (kembali) kontrol hidup
dan tanah ini dari para penguasa kolonial dan kapitalis asing.
Papua
Merdeka adalah sebuah ideologi yang akan terwujud tanpa Penguasa Kolonial
Indonesia dan Kapitalis Global. Kuasa atas tanah ini diberikan oleh Sang Pencipta
untuk orang Papua, sehingga kita berhak menguasai dan wajib menjadi penguasa
diatas tanah ini tanpa Indonesia dan asing.
Lihatlah
Fajar merekah di ufuk timur, dan siul burung surga kian berkicau memanggilmu
kembali. Ikatlah kembali simpul sosialisme yang terputus kemarin. Kembalikan
budaya demokratis. Dan bangun persatuan perjuangan, disini, diatas tanah yang
engkau pijak.
Para
penindas tidak menunggu kita untuk menindas. Para komprador lokal dan nasional
Indonesia terus memompa kepentingan. Lihatlah, Jenderal-jenderal bajingan
kolonial itu kian mengkonsolidasi kekuatan untuk Pemilu Indonesia 2014.
Disini,
kita akan terus kobarkan perlawanan. Ayo, bangun Komite-Komite Perlawanan dari
kota ke kampung-kampung. Budayakan demokrasi, martabatkan perjuangan dengan
membentuk dan memperkuat Parlemen-Parlemen Rakyat Daerah. (knpbnews.com)
“Kita
Harus Mengakhiri”
Pengurus
KNPB Pusat